Kamis, 10 September 2015

Buku Seri Etnografi Kesehatan 2015

3 buku dari 30 buku yang akan diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan Balitbangkes adalah buku hasil karya dari 3 orang alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana beserta timnya masing-masing dalam proses penulisan buku tersebut.





BUKU SERI ETNOGRAFI KIA 2012 Etnik Manggarai
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu ukuran keberhasilan pembangunan adalah peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak. Hal itu sesuai dengan kesepakatan MDG’s. Di dalam MDG’s, kualitas kesehatan ibu dan anak ditandai dengan tingkat kematian bayi (tujuan ke-4) dan ibu pada saat melahirkan (tujuan ke-5). Bila memperhatikan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011 (Kemenkes, 2011), kedua indikator ini ternyata juga berpengaruh pada pembangunan manusia (IPM). Hal itu ditandai pada negara-negara yang menduduki peringkat 100 ke bawah, termasuk Indonesia, memiliki angka kematian bayi di atas 10 per 1.000 kelahiran, begitu pula dengan angka kematian ibu setelah melahirkan di atas 20 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini sebenarnya tidak terkait langsung dengan IPM karena indikatornya adalah angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, angka melek huruf, dan pengeluaran real per kapita. Artinya, kedua angka tersebut hanya berpengaruh pada angka harapan hidup. Namun demikian, peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak, melalui penurunan angka kematian bayi dan kematian ibu pada saat melahirkan, memberikan makna berarti bagi pembangunan manusia.
Oleh karena itu, tidak salah bila pemerintah, melalui Kemeskes, selalu memperhatikan peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak dengan berbagai program. Sejak tahun 1970-an, pemerintah mendekatkan fasilitas kesehatan pada masyarakat dengan membangun puskesmas di pusat kecamatan. Dengan mengadopsi program PKB yang telah dikembangkan pada tahun 1960-an, pemerintah juga mengembangkan penyuluhan keluarga berencana dan kesehatan ibu dan anak, serta membentuk posyandu (pos pelayanan terpadu) di tingkat desa. Tidak saja penyediaan fasilitas kesehatan, pada tahun 1990-an pemerintah menyiapkan tenaga kesehatan ibu dan anak (bidan) dan kemudian diikuti program bidan desa hingga mendirikan polindes. Pada tahun 2011, secara khusus pemerintah mempercepat penurunan angka kematian bayi dan ibu pada saat melahirkan dengan program jampersal (jaminan persalinan). Dengan program itu, tidak ada lagi alasan ekonomi menjadi penyebab terjadi kematian bayi dan ibu pada saat melahirkan.
Program-program yang demikian ini sebenarnya dilakukan sebagai usaha mereduksi faktor penyebab terjadinya kematian bayi dan ibu pada saat melahirkan. Dengan mendekatkan fasilitas kesehatan berikut program, termasuk di antaranya posyandu, informasi tentang proses kehamilan dan penanganan kelahiran yang baik akan tersampaikan langsung pada sasaran. Penelitian Adetunji (1995) di Negeria menunjukkan bahwa faktor pendidikan ibu turut berpengaruh pada kematian bayi (infant mortality). Faktor pendidikan tersebut mencerminkan pengetahuan ibu yang terbatas. Pengetahuan dan ditambah sumber informasi terbatas berakibat pada kondisi kehamilan dan keputusan untuk melahirkan.
Sementara itu, penelitian Departemen Kesehatan Negara Bagian Minnesota, Amerika Serikat (2009), menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kematian bayi yang signifikan berdasarkan etnis. Lebih terperinci dijelaskan bahwa tingkat kematian bayi etnis Afro-Amerika dan Indian dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang kulit putih (white) dan orang Asia. Dalam tingkat nasional (Amerika Serikat), penelitian Samuel Echevarria Cruz (2007) tidak jauh berbeda dengan penelitian di Minnesota. Bila mencermati simpulan yang demikian, selain status sosial ekonomi, faktorfaktor etnis dan budaya turut berperan dalam prevalensi kematian bayi.
Dengan menganalogikan simpulan tersebut, kondisi di Indonesia sudah barang tentu jauh lebih rumit dibandingkan Amerika Serikat. Indonesia memiliki etnis, budaya, dan status sosial ekonomi yang jauh lebih bervariasi dibandingkan Amerika Serikat. Oleh karenanya, ketiga hal tersebut berpengaruh pada pola perawatan kehamilan dan pada gilirannya pada tingkat kematian bayi dan ibu pada saat melahirkan. Meskipun demikian, penelitian Ranjan Shrestha (2007) menunjukkan bahwa program peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak, melalui program keluarga berencana sejak tahun 1970-an, telah berhasil menurunkan risiko kematian bayi neonatal. Bukti yang menggembirakan ini memang masih jauh dari harapan. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011 yang didasarkan data SDKI 2007 (Kemenkes, 2011), angka kematian bayi neonatal (infant mortality) masih berada di angka 34 per 1.000 kelahiran hidup, dan angka kematian balita 44 per 1.000 kelahiran hidup.
Salah satu provinsi yang memiliki angka kematian bayi (infant mortality) di atas rata-rata nasional adalah Nusa Tenggara Timur. Angka kematian bayi (infant mortality) NTT adalah 57, sementara itu angka kematian balita 80. Penurunannya hanya sedikit bila dibandingkan dengan tahun 2005, angka kematian bayi hanya 59, sementara angka kematian balita justru lebih rendah, yaitu 73 per 1.000 kelahiran hidup. Mendasarkan pada data Riskesdas 2007, Stefanus Biran Seran (2011), Kadinkes NTT, menunjukkan bahwa salah satu penyebab angka kematian bayi adalah penanganan kelahiran oleh keluarga yang masih tinggi, yaitu 43,4%, sementara itu kelahiran yang ditangani bidan 38,2%, baru kemudian dokter 3,7%. Tempat melahirkan pun lebih sering di rumah (77,7%) dibandingkan
dengan fasilitas kesehatan. Akibat pola penanganan kelahiran ini adalah (1) sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh pendarahan, (2) sebagian besar kematian bayi disebabkan oleh asfiksia dan diikuti oleh BBLR. Bila ditelusuri, kedua penyebab ini tidak terlepas dari angka kunjungan ibu hamil (K1) yang hanya 86,6%, jauh di bawah rerata ANC K1 Nasional (95%). Oleh karena itu, sejak tahun 2009, berdasarkan Pergub NTT No. 42 Tahun 2009, pemerintah NTT melakukan apa yang disebut “revolusi KIA”, yang memaksa semua proses persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan yang memadai dan ditangani oleh tenaga kesehatan yang berkualitas.
Meskipun demikian, bukan berarti program revolusi KIA ini berjalan dengan mulus. Hambatan terjadi karena pola perawatan kehamilan dan kemudian diikuti dengan kelahiran merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat. Kehadiran anak merupakan rites of passage dalam komunitas budaya. Dengan mengambil setting di Kabupaten Manggarai, tepatnya di Desa Wae Codi, Kecamatan Cibal, peneliti memperoleh gambaran bagaimana kebudayaan memaknai kehadiran anak dan mengembangkan pola-pola perawatan kehamilan dan penanganan kelahiran yang “berbeda” dengan kaidah-kadiah medis. Pola-pola tersebut telah berlangsung lama sebelum kehadiran fasilitas kesehatan dan tenaga medis. Di sisi lain, faktor kondisi geografis dan tingkat pengetahuan keluarga berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk menentukan pilihan pola perawatan kehamilan dan penanganan kelahiran. Menyadari tentang kedua hal tersebut, pemerintah Manggarai misalnya memasukkan masalah AKB dan AKI ke dalam misi kedua pada program pembangunannya.
Berbagai paparan di atas menjadi dasar bagi tim Litbang Kemenkes untuk melakukan rset etnografi kesehatan ibu dan anak di beberapa kabupaten di Indonesia yang memiliki permasalahan kesehatan ibu dan anak. Meskipun tema besarnya ‘kesehatan ibu dan anak’, bukan berarti kami mengesampingkan masalah dari segi kesehatan lainnya. Dalam riset ini, kami akan menampung berbagai informasi yang kami dapatkan di lokasi penelitian sehingga kami berusaha secermat mungkin untuk tidak menyamaratakan satu informasi untuk menggambarkan situasi dan kondisi lokasi penelitian seluruhnya.
Manggarai menjadi salah satu lokasi pilihan untuk melakukan Riset Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak (REKIA) 2012 ini. Sebagaimana tersurat dalam Misi Kedua Program Pembangunan Kabupaten Manggarai 2010 sebagai berikut :

“Misi ini merupakan upaya pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Manggarai dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya laju pertumbuhan penduduk dan TFR, menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), meningkatnya status gizi balita.”

Adapun dasar lainnya adalah menilik hasil identifikasi Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Riskesdas 2007 pada seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, Kabupaten Manggarai merupakan salah satu kabupaten dengan nilai IPKM terendah.
Dalam penelitian ini, Kabupaten Manggarai direpresentasikan oleh Desa Wae Codi. Di antara beberapa desa di Kabupaten Manggarai yang memiliki sejumlah kasus kematian ibu dan bayi, kriteria wilayah yang tergolong daerah sangat terpencil adalah wilayah yang hanya memiliki satu orang bidan PTT. Desa Wae Codi lebih layak dijadikan lokasi penelitian
karena tidak terlalu jauh dari ibu kota kabupaten, meskipun aksesnya tidak mudah.
Perlulah kiranya melakukan riset pada kabupaten dan kota di Indonesia yang memiliki nilai IPKM terendah dan tertinggi untuk melihat faktor-faktor penyebabnya. Hasil riset bukan untuk menggeneralisasi faktor penentu tinggi rendahnya IPKM karena memang setiap daerah memiliki perbedaan dalam faktor budaya. Temuan riset dapat digunakan untuk menentukan strategi kebijakan mendatang dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.

1.2 Studi Pustaka
Ditilik dari ranah budaya, kesehatan dapat dikaitkan dengan tujuh faktor kebudayaan yang dirumuskan Koentjaraningrat, yaitu faktor religi, pengetahuan, teknologi, mata pencaharian, kemasyarakatan, bahasa, dan kesenian. Secara garis besar, antropologi dapat saling berkaitan dengan disiplin ilmu lain. Koentjaraningrat menyatakan :

“… Hubungan antara ilmu kesehatan masyarakat dan antropologi selain yang disebutkan di atas (hubungan antara ilmu anatomi dan antropologi), yaitu data mengenai konsepsi dan sikap penduduk desa tentang kesehatan, sakit, dukun, obat-obatan tradisional, kebiasaan serta pantangan makan, dan lain-lain, bagi seorang dokter kesehatan masyarakat yang akan bekerja dan tinggal di suatu kebudayaan yang asing, antropologi juga memiliki metode-metode dan cara-cara untuk dapat memahami serta menyesuaikan diri dengan kebudayaan serta adat istiadat setempat …”

Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa kesehatan dapat dilihat dari konsepsi masyarakat yang ada, kaitannya dengan tradisi yang berlaku turuntemurun. Terkadang tabu (pantangan) dalam suatu perilaku masyarakat mampu menghalangi suatu proses “kemajuan’” Pola faktor dan perilaku yang melekat pada masyarakat tidak dapat diubah seketika dan serentak, perlu waktu dan proses pendekatan yang sesuai dengan karakteristik masyarakat. Di dalam suatu wilayah berkembang masih terdapat beberapa subwilayah (wilayah lokal) yang mungkin belum tersentuh. Menyikapi hal tersebut, interaksi antara “pemberi kemajuan” dengan masyarakat lokal perlu dilakukan secara intensif dan berkesinambungan. Dalam hal ini, petugas kesehatan sebagai salah satu profil “pemberi kemajuan” mempunyai peran sangat menentukan pada proses “kemajuan” yang sedang berlangsung.
Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berusaha menguraikan suatu permasalahan berdasarkan faktor-faktor budaya dan interaksi masyarakat. Antropologi kesehatan adalah anak cabang antropologi yang berusaha memandang kesehatan dari beberapa sudut budaya sebagaimana dinyatakan Foster & Anderson :

“… Antropologi kesehatan dipandang oleh para dokter sebagai disiplin sosiobudaya yang memberi perhatian pada aspekaspek biologis dan sosiobudaya dari tingkah laku manusia, tertutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya di sepanjang sejarah kehidupan manusia, yang memengaruhi kesehatan dan penyakit…”

Etnografi (tulisan mengenai kebudayaan) sebagai bagian dari antropologi akan berusaha memberi gambaran mengenai kaitan kesehatan dengan faktor budaya yang ada dalam suatu masyarakat. Sekiranya hasil Riset Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak (REKIA) 2012 ini dapat membantu program peningkatan derajat kesehatan di Indonesia.

1.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi. Penelitian ini dilakukan sejak akhir April hingga akhir Juni 2012 dengan lokasi penelitian utama Desa Wae Codi, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai. Desa Wae Codi merupakan salah satu desa yang memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) tinggi dibandingkan desa-desa lainnya di Kabupaten Manggarai. Desa tersebut berada tak jauh dari ibu kota Kabupaten Manggarai, tetapi dapat dikatakan masih terisolasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer dan sekunder. Berbagai data yang dikumpulkan antara lain tentang sejarah desa (asal usul desa), data kependudukan, pola tempat tinggal, sistem religi, organisasi sosial dan kemasyarakatan, pengetahuan (konsep sehat sakit), bahasa, kesenian, mata pencaharian, teknologi, dan peralatan.
Studi etnografi yang merupakan penelitian eksploratif dilakukan dengan teknik observasi partisipasi. Peneliti menyewa rumah penduduk dan tinggal di desa (lokasi penelitian) selama sekitar 60 hari dan hidup bersama masyarakat untuk mengeksplorasi dan mengamati informasi yang ingin diketahui terkait dengan kesehatan ibu dan anak. Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara mendalam (indepth interview) dengan sejumlah tokoh kunci sebagai informan penelitian (key informants), yaitu pelaku budaya dalam masyarakat Wae Codi atau informan yang mengetahui tentang budaya tersebut. Seluruh data direkam dan dicatat oleh peneliti yang terdiri atas dua orang peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dibantu dua orang peneliti daerah. 
Karakteristik informan yang diambil dalam penelitian, antara lain ibu hamil, ibu menyusui, ibu yang melahirkan ditolong dukun atau tenaga medis, pasutri yang istrinya belum pernah hamil, kepala rumah tangga/keluarga, remaja, serta tokoh adat. Selain tokoh adat, informan tersebut dengan mudah dijumpai di Poskesdes. Dari informan tersebut, tim peneliti juga memperoleh data tentang tenaga penanganan persalinan non-medis (tradisional) yang menjadi rujukan ibu-ibu hamil ini. 
Dalam penentuan kasus dilakukan suatu penelusuran dengan bantuan informan setempat. Pengambilan dan pemilihan informan dilakukan berdasarkan pada kecukupan informasi yang didapat, yaitu melalui snow balling sampling. Jika dirasa informasi yang didapat masih kurang atau perlu digali lebih mendalam lagi, sampel ditambah lagi, digali dari informan lain, atau sebagai cross informasi. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling.
Validitas data diukur dari pemahaman masyarakat (yang dijadikan informan penelitian) atas berbagai aspek budaya terkait KIA. Data dari informan dilakukan validasi triangulasi (mencocokkan, membandingkan hasil wawancara mendalam antara informan dengan informan lainnya). Analisis data kualitatif dilakukan dengan analisis Domain (mengelompokkan setiap pertanyaan yang sama), lalu dilakukan analisis Content, selanjutnya ditarik suatu makna, dan dilakukan pembahasan hasil makna dan penarikan kesimpulan. Pengolahan data secara manual dilakukan dengan menggunakan matriks kontras untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung.
Proses berikutnya adalah pengolahan informasi dan penulisan buku. Informasi tentang etnografi budaya berikut budaya KIA ini tidak saja dikumpulkan, tetapi kemudian ditunjang oleh sejumlah literatur yang diolah dan dipaparkan dalam laporan ini.


BUKU SERI ETNOGRAFI KIA 2012 Etnik Jawa
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang saat ini tengah berupaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih cukup tinggi. Sesuai kesepakatan global MGDs (Millenium Development Goals) tahun 2000, Indonesia masih perlu kerja keras untuk menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2015. Berdasarkan Survei Demografi Indonesia (SDKI) 2007, data menunjukkan bahwa AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup. Untuk itu perlu adanya inovasi KIA untuk menyelamatkan perempuan agar kehamilan dan persalinan dapat dilalui dengan sehat, aman, dan menghasilkan bayi yang sehat.
Data Survei Sosial Ekonomi Nasioanal (Susenas 2007) menunjukkan bahwa hanya sekitar 35% penduduk sakit yang mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Sebesar 55,4% persalinan terjadi di fasilitas kesehatan dan 43,2% melahirkan di rumah. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010), dari sejumlah ibu yang melahirkan di rumah, 51,9% ditolong oleh bidan dan 40,2% ditolong oleh dukun bersalin. Data Riskesdas 2010 juga menunjukkan bahwa setahun sebelum survei dilakukan, 82,2% persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. Namun masih ada kesenjangan antara perdesaan dan perkotaan. Di perkotaan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan 72,5% dan di perkotaan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan 91,4%.
Masalah kesehatan ibu dan anak tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat tempat mereka berada. Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan tradisional seperti konsep-konsep mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab akibat, dan konsep tentang sehat dan sakit, serta kebiasaan-kebiasaan ada kalanya mempunyai dampak positif atau negatif terhadap Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Bisa jadi budaya merupakan salah satu sebab yang mendasari tingginya kematian ibu dan anak, selain faktor-faktor seperti kondisi geografi, penyebaran penduduk, dan kondisi sosial ekonomi.
Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010-2014 tentang program Gizi dan KIA menyebutkan indikator tercapainya sasaran hasil tahun 2014, yaitu persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih sebesar 90% dan kunjungan neonatal pertama (KN1) sebesar 90% serta persentase balita yang ditimbang berat badannya sebesar 85% (Kemenkes RI, 2010).
Kekayaan budaya Indonesia dari berbagai suku bangsa yang tersebar di seluruh Indonesia telah mewarnai upaya kesehatan. Upaya kesehatan bisa berupa pelayanan konvensional maupun tradisional dan komplementer berupa kegiatan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Di Indonesia para ahli kedokteran menghadapi kenyataan dan telah menyadari bahwa usaha peningkatan kesehatan masyarakat yang dilakukan tidak mencapai sasaran yang diharapkan. Analisis kedokteran tentang sakit tidak sepenuhnya diterima secara memuaskan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pengertian (konsep) sakit antara masyarakat dan tenaga kedokteran (Rienks dan Iskandar, 1981). Sistem pelayanan kesehatan, di samping pelayanan kesehatan modern, juga meliputi sistem pelayanan kesehatan berbasis masyarakat, termasuk di dalamnya pengobatan dan cara-cara tradisional. Untuk itu, keterlibatan para ilmuwan sosial terutama antropolog dan sosiolog di bidang kesehatan semakin penting. Upaya KIA di setiap daerah dengan etnis tertentu menjadi permasalahan yang memerlukan kajian lebih mendalam dan spesifik menyangkut aspek sosial budaya masyarakat yang bersangkutan.
Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tingkat perkembangan kesejahteraan keluarga di Kabupaten Bantul sampai dengan tahun 2008 mengalami perkembangan yang fluktuatif. Hal tersebut disebabkan adanya faktor krisis ekonomi yang cukup berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Jumlah keluarga pra-sejahtera atau keluarga miskin di Kabupaten Bantul relatif cukup tinggi (http://bantulkab.go.id/pemerintahan/sekilas_kabupaten_bantul.html). Walaupun demikian Kabupaten Bantul termasuk dalam 10 besar Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) terbaik di Indonesia. Hasil analisis Riskesdas 2010 menggambarkan nilai IPKM di kabupaten tersebut sebesar 0,91480. Pencapaian AKI dilaporkan sebesar 82,1 per 100.000 kelahiran hidup, AKB sebesar 9,8 per 1.000 kelahiran hidup dan AK Balita dilaporkan sebesar 11,6 per 1.000 balita (Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2012). Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan. Asumsi yang mendasari adalah ada hubungan yang signifikan antara kemajuan ekonomi masyarakat dengan tingginya status kesehatan masyarakat yang bersangkutan. Kabupaten Bantul dapat dikatakan secara nasional merupakan daerah atau masyarakatnya tergolong miskin, namun mempunyai IPKM yang cukup baik serta AKB dan AKI yang relatif rendah.

1.2 Kerangka Dasar Pemikiran
Tinggi rendahnya status kesehatan suatu masyarakat bukanlah hasil dari upaya seperti perbaikan ekonomi atau faktor medis, melainkan hasil dari berbagai faktor, termasuk faktor-faktor sosial budaya. Oleh karena itu, pemahaman tentang kearifan budaya masyarakat yang bersangkutan terkait masalah KIA perlu diperhatikan. Boleh jadi budaya masyarakat setempat merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan program KIA di suatu daerah atau masyarakat tersebut.
Pengembangan atau inovasi di bidang kesehatan dengan mengkaji aspek sosial budaya lokal perlu dilakukan di Kabupaten Bantul yang bermanfaat bagi upaya KIA di wilayah tersebut. Aspek sosial budaya perlu digali sebagai referensi agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tersebut yang nantinya dapat digunakan sebagai landasan melakukan intervensi dalam upaya meningkatkan KIA. Pemeliharaan kesehatan ibu prahamil dan bayinya sejak dalam kandungan diharapkan dapat mempersiapkan generasi penerus yang tangguh demi kesejahteraan bangsa Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh mengenai aspek potensi budaya masyarakat khususnya di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DIY yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak. Selain itu juga untuk memperkaya jumlah penelitian antropologi kesehatan di Indonesia yang sekarang ini jumlahnya masih terbatas.

1.4 Metode
1.4.1 Penentuan Daerah Penelitian
Riset etnografi KIA ini dilakukan di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penentuan Kabupaten Bantul berdasarkan hasil analisis data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010) yang menunjukkan IPKM di Kabupaten Bantul termasuk dalam 10 besar terbaik di Indonesia seperti telah diuraikan dalam bab pendahuluan.
Dasar pemilihan lokasi penelitian tersebut atas saran dan pertimbangan Kepala Sub Bidang (Kasubbid KIA) Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden dipilih karena kasus kematian ibu dan kematian bayi relatif rendah.

1.4.2 Pemilihan Informan
Salah satu hal yang terpenting dalam penelitian etnografi adalah pemilihan informan, karena informan sebagai sumber data. Pemilihan informan dalam penelitian etnografi KIA ini menggunakan teknik snow ball yang merupakan teknik pengambilan informan yang bermula pada salah seorang atau beberapa informan yang dapat dijadikan sumber informasi. Selanjutnya, informan tersebut merekomendasikan informan-informan berikut atau informan-informan lainnya.
Penelitian diawali dengan mencari informasi melalui aparat desa setempat yang diharapkan dapat memberikan rekomendasi tentang beberapa orang yang dapat dijadikan informan awal. Informan diperoleh setelah tim peneliti tinggal relatif cukup lama di daerah penelitian, yaitu sekitar dua minggu. Beberapa informan terpilih meliputi: aparat pemerintah desa, tokoh masyarakat, ibu hamil atau yang pernah hamil dan pernah melahirkan beserta keluarganya, petugas kesehatan beserta jaringannya, dukun bayi, dan warga masyarakat biasa. Orang-orang itu dipilih sebagai informan karena berasal dari kebudayaan yang menjadi setting penelitian dan pada saat penelitian mereka sedang terlibat langsung dalam kebudayaan masyarakat Desa Gadingsari. Jumlah informan dibatasi dengan maksud agar data yang diperoleh lebih fokus dan tidak melebar.

1.4.3 Sistematika Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif, sehingga tidak dilakukan pengujian hipotesis. Data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari beberapa informan melalui wawancara mendalam, sedangkan data sekunder meliputi profil Desa Gadingsari, profil Kecamatan Sanden, profil kesehatan yang diperoleh dari Puskesmas Sanden, dan profil kesehatan Kabupaten Bantul yang diperoleh dari Dinas Kesehatan kabupaten setempat.
Semua data yang dikumpulkan dianggap mempunyai nilai penting. Oleh karena itu, pencatatan data dilakukan dengan sistematis menggunakan buku tulis, alat perekam hasil wawancara, dan kamera untuk mendokumentasikan informasi yang berupa gambar.
Sering kali dalam pelaksanaan penelitian peneliti mendapat informasi yang kurang jelas. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan mengobrol atau berdiskusi dengan informan. Untuk menggali informasi dari informan dilakukan wawancara mendalam. Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan topik penelitian digunakan panduan wawancara yang telah disusun secara matang menyangkut masalah KIA.
Selain wawancara mendalam, dalam penelitian ini digunakan pula metode partisipasi dan observasi. Partisipasi yang dilakukan adalah dengan tinggal di desa penelitian selama 50 hari dengan pendekatan kesetaraan. Anggota tim peneliti selama tinggal di lokasi penelitian berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat setempat. Oleh karena itu, setiap anggota tim peneliti bertindak sebagai warga desa biasa, serta berpartisipasi aktif dalam aktivitas sehari-hari warga desa, antara lain ikut menghadiri hajatan yang diselenggarakan warga dan mengunjungi atau menerima kunjungan warga atau tetangga sekitar tempat anggota tim peneliti tinggal di lokasi penelitian.
Metode seperti ini memperlancar tim peneliti dalam memperoleh informasi melalui wawancara mendalam. Pada dasarnya wawancara mendalam adalah tukar-menukar informasi yang sifatnya mendalam bagi kedua belah pihak (peneliti dan informan). Kedekatan emosional menjadi suatu kebutuhan dalam pengumpulan data, namun tidak berarti peneliti meninggalkan keobjektivitasan dalam melihat fenomena yang terjadi di masyarakat. Metode observasi melengkapi informasi atau data yang diperoleh melalui wawancara karena ada beberapa informasi atau data yang kurang lengkap yang diperoleh melalui wawancara, terutama mengenai pola kebiasaan atau perilaku yang berkaitan dengan kesehatan, baik dari informan maupun dari warga desa setempat. Data yang didapat melalui observasi ini dapat diperjelas dan diperluas melalui wawancara terhadap informan yang bersangkutan.



1.   Nama Mahasiswa
2    Nomor Registrasi
3.   Jurusan
4.   Tempat Tanggal Lahir
5.   Asal SMTA
6.   Alamat di Kupang
7.   Tanggal  Lulus
8.   Tanggal Wisuda
9.   Lama Studi      
10. IPK
11. Dosen Penasehat Akademik
12. Dosen Pembimbing

13. Judul Skripsi

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

:
Maria  M. Dwi Wahyuni, SKM
0408011476
Epidemiologi dan Biostatistika
Kupang, 1 April 1987
SMAK Syuradikara  Ende
Jln. Amanuban Oebufu - Kupang
12 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,72
Yendris K. Syamruth,SKM, M.Kes
R.H.Kristina, SKM. M.Kes
Honey I. Ndoen, SKM
Pola Pemetaan Penyakit dengan Metode Sistem Informasi Geografi (SIG) serta Distribusi dan Frekuensinya di Kabupaten TTU Tahun 2003 – 2007



Rissa Hijrahwati Saputri, SKM
0408011500
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kupang, 5 September 1986
SMA Negeri 1 Kupang
Kelurahan Airmata - Kupang
25 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,69
Afrona E. L. Takaeb, SKM
M. D. Ch. Lerik, S.Psi, M.Si
Afrona E. L. Takaeb, SKM
Determinan Perilaku Ibu Berkaitan dengan Rendahnya Partisipasi Ibu Balita pada Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase Kota Kupang



Enjelita Mariance Ndoen, SKM
0408011443
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Waingapu, 29 Oktober 1986
SMA Negeri 1 Kupang
Jln. Bhakti Warga
30 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,69
Dra. Engelina Nabuasa, MS
Mustakim Sahdan,SKM, K.Kes
Afrona E. L. Takaeb, SKM
Analisih Perilaku Penjamah Berkaitan dengan Sanitasi Pengolahan Makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kupang Tahun 2008



Qwardestin  Muda, SKM
0408011441
Kesling – Kesker
Kupang, 4 Desember 1986
SMA Negeri 1 Kupang
Jln. Bhakti Karya OEbobo
30 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,68
Marylin Junias, ST, M.Kes
Soni Doke, S.Pt, M.Kes
Mustakim Sahdan, SKM, M.Kes
Tinjauan Sanitasi dan Angka Bakteri Escherchia Coli Peralatan Makan dan Minum pada Pedagang Kaki Lima (PKL) Makanan di Terminal Kupang Tahun 2007



Murdiono  Nassa, SKM
0408011510
Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Seba-Raeloro, 19 Maret 1986
SMA Negeri 1 Sabu Barat
Kelurahan Liliba
1  Agustus 2008
1 September 2008
4,5 Tahun (9 semester)
3,67
Erny E. Pua Upa, SKM, M.KM
Serlie Littik,SP, MKM
Muntasir, S.Si,Spt.M.Si
Manajemen Program Penanggulangan KLB Gizi di Puskesmas Camplong Kabupaten Kupang Tahun 2007



Karolina Suryani, SKM
0408011457
Gizi Kesehatan Masyarakat
Karot, 14 September 1986
SMA Negeri 1 Ruteng
Jln. Noelmuti 4 Naikoten I
30 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,66
Ir. Gustaf Oematan, M.Si
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Dr. Intje Picauly, S.Pi, M.Si
Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Gizi (Energi dan Protein) dengan Produktifitas Kerja Buruh Pemecah Batu



Sarci Magdalena Toy, SKM
0408011442
Gizi Kesehatan Masyarakat
Kupang, 13  Mei  1986
SMA Negeri 1 Kupang
Jln. Air Lubang  I/4 Sikumana
26  Juli   2008
1 September 2008
4,5   Tahun ( 9 semester )
3,65
Ir. Gustaf Oematan, M.Si
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Ir. Erlina R. Salmun, M.Kes
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Risiko Kejadian Gizi Buruk di Wilayah Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Oebobo



Maria Fridolina Nassa, SKM
0408011453
Gizi Kesehatan Masyarakat
Manggarai, 7  Maret 1985
SMA Negeri 1 Aimere - Ngada
Jln. Sutra no. 32 Naikolan
30 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,65
Ir.  Gustaf Oematan, M.Si
Ir.  Utma Aspatria, M.Si
Dr. Intje Picauly, S.Pi, M.Si
Pengaruh Perbedaan Bahan Baku Pengasapan pada Ikan Kombong (Rassfrellingewr Sp) Terhadap Kandungan Nilai Gizi, Daya Simpan dan Daya Terima Masyarakat



Hermina Junia Hadi, SKM
0408011515
Gizi Kesehatan Masyarakat
Payolebar, 27 Juni 1985
SMA Negeri 1 Petawan Singkut
Jln. Uyelewun Tofa Maulafa
24 Juli 2008
1 September 2008
4,5 Tahun (9 semester)
3,62
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Ir. Utma Aspatria, M.Si
dr. Intje Picauly, S.Pi, M.Si
Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Balita Konsumsi Sayuran pada Kelompok Ibi Bekerja dan Tidak Bekerja di Kompleks Perumahan Lopo Indah Kolhua Kec.Maulafa Kota Kupang



Helga J. N. Ndun, SKM
0408011481
Pendidikan Kesehatan & Ilmu Perilaku
Kupang, 24 Pebruari 1987
SMA Negeri 1 Kupang
Asrama Tentara Kuanino
30 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,62
M.D.Ch. Lerik, S.Psi,M.Si
M.D.Ch.Lerik, S.Psi,M.Si
Diana Aipipidely, S.Psi
Perilaku Pemeriksaan Payu Dara Sendiri (SADARI) Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payu Dara pada Mahasiswi FKM Undana



Virgamaliel  Benu, SKM
0408011468
Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Surabaya, 13 September 1986
SMA K Harapan Denpasar
Jln. Mahoni no. 19 OEpura
24 Juni 2008
1 September 2008
4   Tahun ( 8 semester )
3,58
Drs. A. Titu Eki, M.Si, Ph.D
Drs. A. Titu Eki, M.Si,Ph.D 
Erny E.Pua Upa, SKM, MKM
Kajian Mekanisme Proses Perencanaan di Puskesmas Naioni Kecamatan Alak Kota Kupang



Herlita N. Erasmus, SKM
0408011448
Gizi Kesehatan Masyarakat
Kupang, 27 Januari 1986
SMA Negeri 3 Kupang
Jln. W.J. Lalamentik OEbufu
28 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,58
Ir. Gustaf Oematan, M.Si
Ir. Lewi Jutomo, M.Si 
Ir. Erlina R Salmun, M.Kes
Kajian Tingkat Kecukupan Energi dan Protein serta Status Gizi Pekerja Batako di Kota Kupang



Afiani Susana Kinle’e, SKM
0408011473
Pendidikan Kesehatan & Ilmu Perilaku
Kupang, 13 April 1986
SMA Negeri 1 Kupang
Jln. Pemuda Kel. OEtete
30 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,56
Dra. Engelina Nabuasa, MS
Mustakim Sahdan,SKM,M.Kes 
Afrona E.L.Takaeb,SKM
Perilaku Pengguna Narkoba Jarum Suntik (Studi Kasus pada Pengguna Narkoba Jarum Suntik Binaan PKBI NTT)



Arnoldina Dolfina Dua Weni, SKM
0408011458
Epidemiologi & Biostatistika
Maumere, 22 Desember 1985
SMA Negeri 1 Maumere
Jln. Gng. Fatuleu - Merdeka
1 Juli 2008
1 September 2008
4,5 Tahun (9 semester)
3,52
Honey I. Ndoen, SKM
Pius Weraman,SKM,M.Kes 
Indriati A. Tedju Hinga,SKM
Hubungan Faktor Karakteristik Individu dan Gaya Hidup Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin (Tipe 2) di RSUD Prof.Dr.W.Z.Johannes Kupang Tahun 2007



Ariasto Bau, SKM
0408011491
Epidemiologi & Biostatistika
Atambua, 28 Nopember 1985
SMA Negeri 1 Atambua
Jln. NoElmina Dalam  1 Naikotan 1
26 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,51
Yendris K. Syamruth, SKM,M.Kes
Lalu Budiardja, SKM,M.Kes 
Honey I. Ndoen, SKM
Hubungan Status Imunisasi, Status Gizi, Umur Saat Imunisasi dan Penyakit Penyerta Terhadap Kejadian Campak pada Baalita di Wilayah Kota Kupang Tahun 2007



Erlina M. Didok, SKM
0408011484
Gizi Kesehatan Masyarakat
Niki – Niki, 19 Maret 1985
SMA Negeri 1 Amanuban Tengah
Jln. Jambu Naikotan 1
23 Juli 2008
1 September 2008
4,5 Tahun (9 semester)
3,51
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Ir. Lewi Jutomo, M.Si 
Ir. Utma Aspatria, M.Si
Kajian Pola Pangan Harapan Penduduk Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2007 



Margaretha  Modu, SKM
0408011494
Gizi Kesehatan Masyarakat
Kefamenanu, 10 Nopember 1985
SMA Negeri 1 Kefamenanu
Jln. Jambu  59 Naikotan 1
30 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,49
Ir. Gustaf OEmatah, M.Si
Ir. Lewi Jutomo, M.Si 
Ir. Simon Seran, M.Si
Studi Ketahanan Pangan Pokok Masyarakat di Desa Ponu Kecamatan Biboki An Leu Kabupaten Timor Tengah Utara



Helen Sepriani Lape, SKM
0408011466
Gizi Kesehatan Masyarakat
Kupang, 5 September 1986
SMA Negeri 3 Kupang
Jln. Frans da Romez Tofa
28 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester )
3,49
Ir. Gustaf Oematan, M.Si
Ir. Utma Aspatria, M.Si 
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Studi Kandungan Nilai Gizi pada Tepung Putak Gewang sebagai Alternatif Pangan Pokok di Naibonat Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang



Ida Ayu A. Setyaningsih, SKM
0408011462
Gizi Kesehatan Masyarakat
Kupang,  11 Juli 1986
SMA Negeri 3 Kupang
Jln. Bhakti Warga OEbobo
23 Juli 2008
1 September 2008
4,5 Tahun (9 semester )
3,49
Ir. Gustaf Oematan, M.Si
Ir. Lewi Jutomo, M.Si 
dr.Paula Tibuludji, MPH, Ph.D
Kajian Krang Energi Kronis pada Wanita Usia Subur (Studi Kasus pada Siswi Kelas 3 SMK diakui Wira Karya Kupang



Maria De Rosary Lina Keban, SKM
0308011349
Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Atambua, 11 Oktober 1985
SMA Negeri 1 Atambua
Jln. Lontar 17 Naikolan
30 Juni 2008
1 September 2008
4,5 Tahun (9 semester)
3,49
Erny E. Pua Upa, SKM,MKM
Drs. A. Titu Eki,M.Si,Ph.D 
Serli K.A. Littik, Sp, MKM
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Asuransi Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (ASKESKIN) Terhadap Layanan Kesehatan di Instalasi Rawat Inap Kelas III RSUD Atambua



Maya Stania Bora’a, SKM
0408011445
Pendidikan Kesehatan & Ilmu Perilaku
Kupang, 15 Maret 1986
SMA Negeri 1 Kupang
Jln. Gng.Kelimutu - Merdeka
30 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,47
Christina Nayoan, SKM
Sintha  Purimahua,SKM, M.Kes 
Afrona E. L. Takaeb, SKM
Faktor Predisposisi Determinan Perilaku Ibu Hamil Dalam Pelayanan Antenatal Terhadap Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Alak Tahun 2007



Methildus Y. L. Raring, SKM
0408011480
Kesling – Kesker
Kupang, 26 Pebruari 1986
SMAK Frateran Podor
Jln. Nefona III / 91 Perumnas
30 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,47
Noorce Ch. Berek,SKM
Mustakim Sahdan,SKM,M.Kes 
Agus Setyobudi, SKM
Studi Sanitasi Pengolahan Makanan dan Aneka Bakteri E. Coli pada Gado-Gado dan Tahu Tek di PKL Terminal Kupang Tahun 2007



Dominirsep Ovidius Dodo, SKM
0408011508
Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Kota Lobo, 12 September  1986
SMA Negeri 1 Sabu Barat
Naikolan
5  Agustus 2008
1 September 2008
4,5 Tahun (9 semester)
3,46
Serlie Littik, SP, MKM
Serli Littik,SP, MKM 
Drs Yoseph Kenjam, M.Kes
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Kelurahan Sikumana



Marselina Tungu Kabata, SKM
0408011475
Pendidikan Kesehatan & Ilmu Perilaku
Kupang, 15 Mei 1987
SMA Negeri 1 Kupang
Jln. Salak 1 No. 05 OEpura
30 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,44
M.D.Ch. Lerik, S.Psi, M.Si
Nyoman S.,SKM,M.Kes 
Afrona E.L. Takaeb, SKM
Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Filariasis di Desa  Mbilur Pangadu Kec.Umbu Ratunggay Kabupaten Sumba Tengah Tahun 2008



Agus Mbaku Rawa, SKM
0408011504
Epidemiologi & Biostatistika
Nggongi, 14 Agustus 1986
SMA Negeri 1 Waingapu
Jln. Mega Mendung Naikolan
5 Agustus 2008
1 September 2008
4,5 Tahun (9 semester)
3,44
Apris Adu, S.Pt.,M.Kes
Rudy Priyono, SKM, M.Kes 
Apris Adu, S.Pt.,M.Kes
Faktor Risiko yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Degeneratif pada Lanjut Usia (Lansia) di Kelurahan Naikolan Kecamatan Maulafa Kota Kupang Tahun 2008



Hendro Sius Wila Buky, SKM
0408011520
Gizi Kesehatan Masyarakat
Waingapu, 26 September 1986
SMA Negeri 3 Kupang
Kelurahan Fatukoa
23 Juli 2008
1 September 2008
4,5 Tahun (9 semester)
3,43
Ir. Utma Aspatria, M.Si
Ir. Utma Aspatria, M.Si 
Dr. Intje Picauly, S.Pi, M.Si
Peranan Budaya Konsumsi Pangan pada Masa Kehamilan Terhadap Peluang Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Kecamatan Maulafa Kota Kupang



Ermina Bale Bean, SKM
0408011497
Gizi Kesehatan Masyarakat
Lewoleba, 28 Januari 1986
SMA Negeri 1 Nubatukan Lewoleba
Jln. Jambu No.61 Naikoten I
28 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,40
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Ir. Utma Aspatria, M.Si 
Ir. H.D.J.Lalel,M.Si,Ph.D
Analisis Kandungan Gizi (Energi, Protein dan Serat) Buah Bakau yang Digunakan sebagai Pangan Substitusi saat Rawan Pangan di Desa Muruona Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata



Luisa Meliatin Haning, SKM
0209011388
Epidemiologi & Biostatistika
Lidamanu, 5 Mei 1984
SMA Negeri 1 Kupang
Jln.Abulombo, 14 Kuanino
5  Agustus 2008
1 September 2008
6,5  Tahun (13 semester)
3,40
Drs. J.A.R. Salmun, M.Si
Rudy Priyono,SKM, M.Kes 
Yuliana Radja Riwu, SKM
Analisis Epidemiologi tentang Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Status Gizi Buruk pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tarus Kabupaten Kupang



Zulfitri H. Dalang, SKM
0408011452
Epidemiologi & Biostatistika
Lawir-Ruteng, 3 Juni  1986
SMA Negeri 1 Kalabahi
Jln.Jambu No. 57 Naikoten 1
25 Juli 2008
1 September 2008
6,5  Tahun (13 semester)
3,38
Pius Weraman, SKM, M.Kes
Nyoman S.,SKM, M.Kes 
Yendris K.Syamrut,SKM,M.Kes
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian HIV/AIDS di Kota Kupang (Studi Kasus di Flobamora Support Kota Kupang) Tahun 2008



Alexander Ariyanto Mau, SKM
0408011469
Gizi Kesehatan Masyarakat
Atambua, 23 Nopember 1985
SMA Negeri 1 Tasifeto Barat
Jln. Noelmina 9 Naikoten 1
26 Juli 2008
1 September 2008
4,5 Tahun (9 semester)
3,37
Ir. Gustaf Oematan, M.Si
Ir. Lewi Jutomo, M.Si 
Ir. Erlina R. Salmun, M.Kes
Hubungan Antara Status Kecacingan dan Status Haemoglobin dengan Prestasi Belajar Anak pada SDI Joiltoi Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu



Rohana R. A. Karim, SKM
0408011492
Pendidikan Kesehatan & Ilmu Perilaku
Bajawa, 16 Januari 1987
SMA Negeri 1 Atambua
Jln.Keuangan Negara No.2
25 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,35
Afrona E. L. Takaeb, SKM
Mustakim Sahdan,SKM, M.Kes
Afrona E. L. Takaeb, SKM
Kajian Faktor Sosial Budaya dan Perilaku Masyarakat Desa Fohoeka Kec. Tasifeto Barat dalam Kaitannya dengan Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Belu Tahun 2008



Nolvin Elisabet Sinlae, SKM
0408011479
Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Mokluin, 15 Nopember 1987
SMA Negeri 1 Lobalain
Jln.John Amalo 2 Kuanino
30 Juni 2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,34
Drs. A.Titu Eki, M.Si, Ph.D
Drs. A.Titu Eki,M.Si,Ph.D
Muntasir, S.Si, Apt,M.Si
Profil Pengelolaan Program Keluarga Berencana di Puskesmas Oebobo Kota Kupang



Elysabeth  M. Ritan, SKM
0408011456
Epidemiologi & Biostatistika
Waiwerang, 14 Maret 1986
SMA Negeri 1 Larantuka
Jln. Noelmuti 4 Naikoten 1
23 Juli 2008
1 September 2008
4,5 Tahun (9 semester)
3,34
Honey I. Ndoen,SKM
Pius Weraman, SKM, M.Kes
Indriati A. Tedju Hinga,SKM
Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Kematian Perinatal di RSUA Prof.Dr.W.Z. Johannes Kupang (Studi Kasus Kota Kupang)



Laudia Nau Dhone, SKM
0308011345
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Bajawa, 28 Oktober 1984
SMU Negeri 1 Bajawa
Jl. Kejora Belakang GOR Oepoi
21 Juni 2008
1 September 2008
5 Tahun (10 semester)
3,32
Afrona E.L. Takaeb, SKM
S.B. Latupeirisa, SKM, M.Kes
Afrona E.L. Takaeb, SKM
Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tentang HIV/AIDS dengan Tindakan Pencegahan HIV/AIDS di Kalangan Pekerja Seks Komersial  Karang Dempel Tenau Kupang Tahun 2007



Rambu P.K.W.A.P. Huki, SKM
0408011485
Epidemiologi & Biostatistika
Waingapu, 24 Mei 1985
SMA Negeri 1 Lewa
Jln. NoElmina 0/Kop X
30 Juli 2008
1 September 2008
4 ,5 Tahun (9 semester)
3,31
Pius Weraman, SKM, M.Kes
Nyoman S, SKM, M.Kes
Apris Adu, S.Pt, M.Kes
Hubungan Karakteristik Penduduk dan Keadaan Lingkungan Rumah  Terhadap Kejadian Filariasis di Wilayah Kerja Puskesmas Lendiwacu Kabupaten Sumba Tengah Tahun 2008



Gabriel P. K. Busa, SKM
03080111327
Gizi Kesehatan Masyarakat
Kupang, 26 Pebruari 1985
SMA Negeri 1 Larantuka
Jln. Palam 6 Naikolan
30 Juni 2008
1 September 2008
4  Tahun (8 semester)
3,31
Ir. Utma Aspatria, M.Si
Ir. Utma Aspatria, M.Si
Dr. Intje Picauly,S.Pi,M.Si
Analisis Situasi Pangan dan Gizi dengan Metode Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2005 – 2007



Adelein Toelle, SKM
04080111477
Epidemiologi & Biostatistika
Kupang, 20 April 1985
SMA Negeri 1 Kupang
Jln. Nangka 61  Oeba - Kupang
5  Agustus 2008
1 September 2008
4,5  Tahun (9 semester)
3,30
Yendris K. Syamruth, SKM, M.Kes
Rudy Priyono,SKM, M.Kes
Indriati A. Tedju Hinga, SKM
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitos pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Kupang Tahun 2008 (Studi Kasus di SDK Don Bosko Kota Kupang)



Katrina Togu Lawang, SKM
04080111502
Gizi Kesehatan Masyarakat
Palla, 4 Desember 1987
SMA Kristen Waikabubak
Jln. NoElmina Dalam No. 01
30 Juni  2008
1 September 2008
4 Tahun (8 semester)
3,29
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Ir. Utma Aspatria, M.Si
Ir. Simon Seran, M.Si
Hubungan Antara Pola Konsumsi Balita dan Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi Balita  (Studi di Puskesmas Wairasa Kabupaten Sumba Tengah)



Reinhard Radja Riwoe, SKM
06070110220
Epidemiologi & Biostatistika
Kupang, 31 Oktober 1974
Politeknik Kesehatan Kupang
Jln. Ketapang  14 Airnona
2  Agustus 2008
1 September 2008
4,5  Tahun (9 semester)
3,25
Pius Weraman,SKM,M.Kes
Acep Effendy,SKM,M.Si
Apris Adu, S.Pt. M.Kes
Survei Kepadatan Jentik Nyamuk (Anopheles Sp) dan Sebaran Kasus Malaria di Desa Uitiuh Ana Kecamatan Semau Selatan Tahun 2008



Henderika Long, SKM
0308011331
Gizi Kesehatan Masyarakat
Kupang, 4 Maret  1986
SMA Negeri 1 Kupang
Jln. Timor Raya Km. 7 OEsapa
10 Juni 2008
1 September 2008
5 Tahun (10 semester)
3,24
Ir. Utma Aspatria
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Ir. Utma Aspatria, M.Si
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi yang Dilahirkan di RSUD Prof.Dr. W.Z. Johannes Kupang



Regina E. Boru, SKM
0508011672
Epidemiologi & Biostatistika
TTS, 3 Oktober 1978
AKL Kupang
Kelurahan Sikumana
10 Juni 2008
1 September 2008
5,5  Tahun (11 semester)
3,23
Pius Weraman, SKM, M.Kes
Rudy Priyono,SKM, M.Kes
Yuliana Radja Riwu, SKM
Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi pada WUS Peserta KB Aktif di Kecamatan Maulafa Kota Kupang Tahun 2008



Yansen Marthen Mbau, SKM
0308011390
Kesling – Kesker
Kupang, 3 Januari 1983
Sekolah Menengah Farmasi
Jln. Dua Lontar OEbufu
23 Mei 2008
1 September 2008
5 Tahun (10 semester)
3,22
Marylin Junias,ST, M.Kes
Luh Putu Ruliati,SKM,M.Kes
Marylin Junias, ST, M.Kes
Studi Kandungan Bakteriologis Coli Form dan E Coli Air Baku dan Air Hasil Olahan Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Kupang Tahun 2007



Lenny Pellokila, SKM
0408011743
Pendidikan Kesehatan & Ilmu Perilaku
Kefamenanu, 21 Juni 1980
AKL  Kupang
Jln. Fatutuan
28 Juni 2008
1 September 2008
6 Tahun (12 semester)
3,16
Dra. Engelina Nabuasa, MS
Dra. Engelina Nabuasa, MS
Diana Aipipidely, S.Psi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ibu yang Melahirkan  Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase



Gusti Ayu Made Sulassri, SKM
0607010205
Gizi Kesehatan Masyarakat
Gianyar-Bali, 14 Agustus 1978
Akademi Gizi Denpasar
Jln. Dodilat 06 Oebobo
29 Juli 2008
1 September 2008
4,5  Tahun (9 semester)
3,15
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Ir. Utma Aspatria, M.Si
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Persepsi dan Daya Terima Pasien Diabetes Diellitus Tipe II Non Komplikasi Terhadap Diet dan yang Diberikan di RSUD Prof.Dr.W.Z.Johannes Kupang



Firmanu Cahyono, SKM
0607010203
Gizi Kesehatan Masyarakat
Malang, 9 September 1975
Akademi Gizi Malang
Perumdis Puskesmas Baun
29 Juli 2008
1 September 2008
4,5 Tahun (9 semester)
3,15
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Ir. Utma Aspatria, M.Si
Hubungan Tingkat Kecukupan Energi dengan Status Kurang Energi Kronis Remaja Putri di Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang Tahun 2008



Daniel M. P. Mooy, SKM
0308011313
Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Kupang, 11 Mei 1985
SMA Negeri 1 Kupang
Jln. Oelon 1 Sikumana
15 Mei 2008
1 September 2008
5 Tahun (10 semester)
3,10
Erny E. Pua Upa,SKM, MKM
Drs. Yoseph Kenjam, M.Kes
Erny E.Pua Upa, SKM,MKM
Tinjauan Perencanaan Komunikasi,Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan dan PenanggulanganDeman Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kupang Tahun 2007



Serafinus Sage, SKM
0109011177
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Detuboro, 6 Oktober 1981
SPK Depkes Waingapu
RT.26/RW.06 Kelurahan Oebufu
30 Juni 2008
1 September 2008
7 Tahun (14 semester)
3,10
Drs. Yoseph Kenjam, M.Kes
M.D. Charlota Lerik, S.Psi, M.Si
Persepsi Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana



Rihla Zainuddin, SKM
0408011753
Pendidikan Kesehatan & Ilmu Perilaku
Airmata
AKPER MSA Kupang
Jln. Waitana II/53 Perumnas
26 Juni 2008
1 September 2008
5 Tahun (10 semester)
3,08
Dra. Engelina Nabuasa, MS
M.D.Ch.Lerik,S.Psi, M.Si
Diana Aipipidely, S.Psi
Hubungan Anta Pengetahuan dan Sikap Terhadap HIV/AIDS dengan Praktek Pencegahan pada Pelanggan Pekerja Seks di Lokalisasi Karang Dempel Kota Kupang



Werenfridus Leonardo Luan, SKM
 0308011387
Kesling – Kesker
Kupang, 14 Agustus 1985
SMA PGRI  Kupang
Jln. Lontar – Pasir Panjang 
1  Agustus 2008
1 September 2008
5,5  Tahun (11 semester)
3,07
Agus Seyobudi, SKM
Marylin Junias, ST, M.Kes
S. Purimahua, SKM, M.Kes
Studi Kadar Gas Nitrogen Dioksida (NO2) di Udara pada Beberapa Jalan Raya Utama di Kota Kupang Tahun 2008



Yosephine S.M.M. Bulen, SKM
0308011393
Kesling – Kesker
Kupang, 19 Mei 1985
SMAK Frateran Podor
Jln. Timor Raya – Pasir Panjang 
1 Agustus 2008
1 September 2008
5,5  Tahun (11 semester)
3,04
Marylin Junias, ST, M.Kes
Drs. J.A.R.Salmun, M.Si
Marylin Junias, ST, M.Kes
Studi Proses Pengolahan dan Karakteristik Air Limbah Tahu yang Mengalami Pengolahan di Kecamatan Oebobo Kota Kupang Tahun 2008



Max Imanuel Leo Penu, SKM
0308011359
Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Kupang, 27 Mei 1985
SMA Negeri 4  Kupang
Baumata 
4 Agustus 2008
1 September 2008
5,5  Tahun (11 semester)
3,03
Drs. Yoseph Kenjam, M.Kes
Drs. Yoseph Kenjam, M.Kes
Muntasir, S.Si, Apt, M.Si
Kajian Ketersediaan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Tarus Kabupaten Kupang



Marlen E. H. Sanam, SKM
0308011353
Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Pukdale, 17 Agustus 1985   
SMA Negeri 4  Kupang
Jln. Kolley - OEsapa
30 Juni 2008
1 September 2008
5 Tahun (10 semester)
3,03
Muntasir,S.Si, Apt, M.Si
Erny E. Pua Upa,SKM, MKM
Drs. Yoseph Kenjam, M.Kes
Pelaksanaan Sistem Penghargaan Terhadap Kader Sebagai Upaya Melestarikan Peran Aktif Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pasir Panjang Tahun 2008



Mauritsia Yanitsa, SKM
0308011363
Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Maumere, 7 Pebruari 1985
SPK Sta Elisabeth Lela
Jln. Lontar 6 Naikolan
30 Juni 2008
1 September 2008
5 Tahun (10 semester)
2,98
Muntasir,S.Si, Apt, M.Si
Serlie Littik,SP, MKM
Muntasir, S.Si, Apt, M.Si
Tinjauan Pengembalian Berkas Rekam Medik dari Instalasi Rawat Inap RSUD Prof.Dr. W.Z. Johannes Kupang Tahun 2007



Agustinus Ceme, SKM
0308011302
Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Kupang, 19  Pebruari 1985
SMA Negeri 3 Kupang
Jln. Bhakti Marga Oebobo
5  Agustus 2008
1 September 2008
5,5  Tahun (11 semester)
2,98
Muntasir,S.Si, Apt, M.Si
Drs. A.Titu Eki,M.Si, Ph.D
Drs. Yoseph Kenjam, M.Kes
Profil Mekanisme Pengambilan Keputusan pada Puskesmas Oebobo Kota Kupang



Putriyani K. Atakassi, SKM
0308011370
Gizi Kesehatan Masyarakat
Waikabubak, 11 Juli 1983
SMA Kristen Waikabubak
Jln. Dalek Esa  39  Oesapa
28 Juni 2008
1 September 2008
5 Tahun (10 semester)
2,97
Ir. Gustaf Oematan, M.Si
Ir. Utma Aspatria, M.Si
Ir. Simon Seran, M.Si
Pengaruh Kebiasaan Sarapan dan Status Gizi Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di Daerah Perkotaan dan Pedesaan



Jeani E. Tameno, SKM
0308011391
Kesling – Kesker
Dili, 16 Juli 1985
SMA Negeri 3 Kupang
Jln. Amanuban Oebufu
2  Agustus 2008
1 September 2008
5,5 Tahun (11 semester)
2,94
Marylin Junias, ST, M.Kes
Drs. J.A.R. Salmun, M.Si
Marylin Junias, ST, M.Kes
Perbedaan Warna Media Kertas Ovitrap Terhadap Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Sp di Kelurahan Oebufu Kec.Oebobo Kota Kupang



Maria Dandina Tenis, SKM
0308011348
Kesling – Kesker
Lela, 3 Desember 1984
SMA Negeri 4 Kupang
Kelurahan  Lasiana
1 Agustus 2008
1 September 2008
5,5  Tahun (11 semester)
2,88
A. Umbu Roga, S.Pd, M.Kes
Soni Doke, S.Pt, M.Kes
Luh Putu Ruliati, SKM,M.Kes
Kualitas Fisik dan Bakteriologis Air Sumur Gali di Lokasi Asrama Mahasiswa di Kel. Oesapa Tahun 2008



Maria Rambu Kadawung, SKM
0209011334
Gizi Kesehatan Masyarakat
Waibakul, 15 Maret 1983
SMU Negeri 2 Waingapu
Jl. Bajawa - Oepoi
28 Juli 2008
1 September 2008
6,5 Tahun (13 semester)
2,85
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Ir. Utma Aspattia, M.Si
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Di Perkotaan dan Pedesaan



Ichsan Arman, SKM
0109011204
Kesling – Kesker
Nangaroro, 19 September 1982
SMA Negeri 5 Kupang
Jln. Bajawa No. 20 Kupang
25 Juni 2008
1 September 2008
6,5  Tahun (13 semester)
2,73
A. Umbu Roga, S.Pd, M.Kes
Soni Doke, S.Pt, M.Kes
Mustakim Sahdan,SKM,M.Kes
Studi Kualitas Fisik Air dan Bakteriologis di Rmah Sakit Bhayangkara Kupang Tahun 2008



Merlyana R. Haning, SKM
0109011265
Kesling – Kesker
Medan, 22 Mei 1983
SMA Negeri 1 Pantai Baru
Jln. Abulombo 14 Kuanino
30 Juni 2008
1 September 2008
6,5 Tahun (13 semester)
2,71
Ir. Lewi Jutomo, M.Si
Ir. Jacob Ratu, M.Kes
A. Umbu Roga, S.Pd, M.Kes
Penilaian Beban Kerja pada Aktivitas Angkat (Lifting) dan Pengaruhnya Terhadap Kelelahan dan Keluhan Muskulogkeletal pada Tenaga Kerja di Toko-Toko Bangunan di Kota Kupang